LAPORAN KIMIA LINGKUNGAN
DAN PENGOLAHAN LIMBAH FARMASI
“PENGOLAHAN LIMBAH LABORATORIUM DI UNIVERSITAS SETIA BUDI SURAKARTA”
Disusun
oleh :
Nopita
Endah K (16102946A)
Putri
Asia Nesia (17113193A)
Heru
Saputro (17113244A)
Vini
Karus S (17113246A)
Nining
Kurniasih (17113256A)
Dosen
Pengampu : Tri Wijayanti, S.Farm., MPH., Apt
Surakarta,
30 November 2012
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Universitas setia budi mempunyai beberapa fakultas yang
berbasis kesehatan, seperti farmasi, analis kesehatan dan analisis kimia.
Beberapa fakultas ini memerlukan laboratorium yang tidak sedikit, setiap
laboratorium pastinya menghasilkan limbah dan limbah yang dihasilkan
laboratorium biasanya terdiri dari detergen, sisa-sisa bahan kimia (yang
mungkin mengandung bahan berbahaya), kertas, kapas dll.
Bahan-bahan kimia jika langsung dilepaskan ke lingkungan
maka dapat menyebabkan dampak yang berbahaya, seperti logam Cd yang berada di
lingkungan maka lama-kelamaan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, gagal
jantung dan dapat merusak ginjal.
Logam atau bahan kimia yang berada dalam lingkungan tentu
akan mempengaruhi kehidupan lingkungan yang bersinggungan langsung maupun tidak
langsung dengan lokasi pembuangan. Dalam Undang-Undang No. 4 tahun 1982 tentang
ketentuan-ketentuan pokok pengolahan lingkungan hidup Bab III, pasal 5, ayat
(2) ditegaskan bahwa: setiap orang berkewajiban memelihara lingkungan hidup dan
mencegah serta menanggulangi kerusakan dan pencemarannya.
Menurut Undang-Undang No. 4 tahun 1982 maka dapat diketahui
bahwa setiap kali melakukan suatu aktivitas yang menghasilkan limbah terutama
limbah yang mengandung bahan berbahaya, maka limbah tersebut harus diolah
terlebih dahulu sebelum dibuang ke lingkungan. Apalagi universitas setia budi
adalah lembaga pendidikan oleh karena itu penting kiranya pihak universitas
menerapkan penanganan dan pengolahan limbah sebagaimana mestinya.
1.2. RUMUSAN MASALAH
1.
Apa yang dimaksud dengan limbah?
2.
Apa dampak negatif dari limbah?
3.
Mengapa limbah itu perlu diolah terlebih dahulu sebelum dibuang?
4.
Bagaimana cara mengolah limbah laboratorium yang ada di Universitas Setia
Budi Surakarta?
5.
Apakah metode yang digunakan dalam pengolahan limbah di Universitas Setia
Budi?
1.3. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan limbah
2. Untuk mengetahui dampak negatif dari limbah
3. Untuk mengetahui alasan mengapa limbah perlu
diolah dahulu sebelum akhirnya dibuang
4. Untuk mengetahui proses pengolahan limbah
laboratorium yang ada di Universitas Setia
Budi Surakarta
5. Untuk mengetahui metode yang digunakan dalam
pengolahan limbah di USB
BAB II
DASAR TEORI
Limbah adalah buangan yang
dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah
tangga). Limbah padat lebih dikenal sebagai sampah, karena
biasanya limbah tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi,
limbah terdiri dari senyawa organik dan senyawa anorganik dengan konsentrasi
dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat mencemari lingkungan dan berdampak
negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia. Pencemaran lingkungan
meliputi :
1.
Pencemaran tanah
Tanah dapat tercemar jika ada bahan asing baik bersifat anorganik maupun
organik dapat menyebabkan tanah menjadi rusak dan tidak dapat memberikan daya
dukung bagi kehidupan manusia. Penyebab pencemaran tanah adalah:
a.
Faktor internal, meliputi peristiwa alam seperti
material letusan gunung berapi
b.
Faktor eksternal, hasil dari aktivitas manusia
(anthropogenic pollutans)
2.
Pencemaran air
Air dalam industri digunakan untuk air proses, pendingin, air ketel uap,
penggerak turbin dan lain-lain. Dalam loboratorium air digunakan sebagai
pencuci alat-alat praktikum, pelarut organik dll. Air yang telah digunakan
dalam laboratorium tidak boleh langsung dibuang ke lingkungan karena dapat
mencemari lingkungan. Jika terjadi penyimpangan dari keadaan normalnya
dikatakan air sudah tercemar pH air normal berkisar 6-10. Indikator pencemaran
air
·
Indikator secara fisis, kejernihan/kekeruhan,
perubahan suhu, rasa dan warna.
·
Indikator secara kimia, zat kimia terlarut,
radioaktivitas, dan perubahan pH.
·
Indikator secara biologis, berdasarkan mikroorganisme
yang ada ( ada tidaknya bakteri patogen).
Dampak
negatif pencemaran air:
1.
Pengendapan bahan buangan padat akan menutupi permukaan
dasar air, menghalangi fotosintesis, menutupi sumber makanan sehingga jumlah
ikan berkurang.
2.
Bahan buangan anorganik dapat meningkatkan jumlah
mikroorganisme dan tumbuh bakteri patogen
3.
Dapat menyebabkan air sadah (ion Ca dan Mg)
4.
Bahan antiseptik yang ditambahkan dapat
membunuh/mengganggu flora normal lingkungan.
3.
Pencemaran udara
Udara akan tercemar jika ada bahan-bahan atau zat asing di dalam udara yang
menyebabkan perubahan susunan atau komposisi udara dari keadaan normal.
Penyebab pencemaran udara:
a.
Faktor internal, debu, material letusan gunung berapi,
dan proses pembusukan sampah.
b.
Faktor eksternal, pembakaran bahan bakar fosil, debu
hasil dari kegiatan industri dan pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke
udara.
Dampak
negatif pencemaran udara adalah sebagai berikut:
1.
Keracunan gas CO dapat menyebabkan pusing, mual dan
dapat menyebabkan kemempuan grak menurun, gangguan pada sistem kardiovaskulair,
serangan jantung, sampai dengan kematian.
2.
Oksida belerang dapat menyebabkan hujan asam, dan
dapat menimbulkan iritasi tenggorokan. Selain itu dapat menimbulkan gangguang
pernapasan yang diikuti paralisis cilia (kelumpuhan sistem syaraf), kerusakan
lapisan ephitelium, akhirnya menyebabkan kematian jika terkena paparan oksida
belerang yang terlalu lama.
3.
Oksida nitrogen dapat menyebabkan kejang-kejang sampai
kelumpuhan. Jika terkontaminasi ke udara dapat menyebabkan iritasi mata.
Agar limbah farmasi tidak berdampak negatif perlu dilakukannya proses
pengolahan, diperlukan suatu instalasi pengolah limbah sehingga saat dibuang ke
lingkungan, limbah tersebut telah memenuhi standar baku mutu yang telah
ditetapkan. Teknologi pengolahan limbah dapat dilakukan dengan berbagai metode,
tiga metode yang paling populer di antaranya adalah:
1.
Chemical
Conditionin, salah satu teknologi pengolahan limbah adalah chemical
uconditioning. Tujuan utama dari chemical conditioning adalah menstabilkan
senyawa-senyawa organik yang terkandung di dalam lumpur, mereduksi volume
dengan mengurangi kandungan air dalam lumpur, mendestruksi organisme patogen, memanfaatkan
hasil samping proses chemical conditioning yang masih memiliki nilai
ekonomi seperti gas methane yang dihasilkan pada proses digestion, mengondisikan agar lumpur yang
dilepas ke lingkungan dalam keadaan aman dan dapat diterima lingkungan. Chemical
conditioning terdiri dari beberapa tahapan sebagai berikut:
a. Concentration
thickenin, bertujuan
untuk mengurangi volume lumpur dengan cara meningkatkan kandungan padatan. Alat
yang umumnya digunakan pada adalah gravity thickener dan solid bowl
centrifuge.
b. Treatment,
stabilization, and conditioning, bertujuan untuk menstabilkan senyawa
organik dan menghancurkan patogen. Proses stabilisasi dapat dilakukan melalui
proses secara kimia, fisika, dan biologi. Proses secara kimia berlangsung
dengan pembentukan ikatan bahan-bahan kimia dengan partikel koloid. Proses secara
fisika yaitu dengan memisahkan bahan-bahan kimia dan koloid dengan pencucian
dan destruksi. Proses secara biologi yaitu dengan proses destruksi dengan bantuan
enzim dan reaksi oksidasi. Proses-proses yang terlibat pada tahapan ini ialah lagooning,
anaerobic digestion, aerobic digestion, heat treatment, polyelectrolite
flocculation, chemical conditioning, dan elutriation.
c. De-watering
and drying, bertujuan untuk menghilangkan atau mengurangi
kandungan air sekaligus mengurangi volume lumpur. Proses yang terlibat pada
tahapan ini adalah pengeringan dan filtrasi. Alat yang biasa digunakan adalah drying
bed, filter press, centrifuge, vacuum filter, dan belt
press.
d. Disposal, disposal adalah proses pembuangan akhir limbah. Beberapa proses yang terjadi
sebelum limbah dibuang ialah pyrolysis, wet air oxidation, dan composting.
Tempat pembuangan akhir limbah umumnya adalah sanitary landfill, crop
land, atau injection well.
2.
Solidification/Stabilization,
Stabilisasi
dapat didefinisikan sebagai proses pencampuran limbah dengan bahan tambahan
(aditif) dengan tujuan menurunkan laju migrasi bahan pencemar dari limbah dan
mengurangi toksisitas limbah. Sedangkan solidifikasi didefinisikan sebagai
proses pemadatan suatu bahan berbahaya dengan penambahan aditif. Proses
solidifikasi/stabilisasi berdasarkan mekanismenya dapat dibagi menjadi 6
golongan, yaitu:
¨
Macroencapsulation, proses dimana bahan berbahaya
dalam limbah dibungkus dalam matriks yang berstruktur besar
¨
Microencapsulation, proses yang mirip
macroencapsulation tetapi bahan pencemar terbungkus secara fisik dalam struktur
kristal yang mikroskopik
¨
Precipitation
¨
Adsorpsi, proses dimana bahan pencemar
diikat secara elektrokimia pada bahan pemadat melalui mekanisme adsorpsi.
¨
Absorbsi, proses solidifikasi bahan pencemar
dengan menyerapkannya ke bahan padat
¨
Detoxification, proses mengubah suatu senyawa
beracun menjadi senyawa lain yang tingkat toksisitasnya lebih rendah atau
bahkan hilang sama sekali
3.
Incineratio, Insinerasi dapat
mengurangi volume dan massa limbah. Teknologi ini sebenarnya bukan penyelesaian
akhir dari pengolahan limbah padat karena pada dasarnya teknologi ini hanya merubah
limbah dari bentuk padat ke bentuk gas. Proses insinerasi menghasilkan energi
dalam bentuk panas. Insinerasi memiliki beberapa kelebihan di mana sebagian
besar dari komponen limbah Bahan berbahaya dapat dihancurkan sehingga limbah dapat
berkurang dengan cepat. Selain itu, insinerasi memerlukan tempat yang relatif kecil.
Pemilihan
teknologi pengolahan limbah yang tepat dapat didasarkan pada:
1.
Karakteristik limbah, misalnya kandungan senyawa
organik (BOD dan COD), bahan padat tersuspensi, derajat degradabilitas,
komponen toksisnya dan jumlah limbah yang dibuang per harinya.
2.
Mutu baku lingkungan terutama perairan tempat
pembuangan limbahnya dan mutu baku limbah yang berlaku.
3.
Biaya operasional pengolahan.
4.
Lahan yang harus disediakan.
BAB III
PEMBAHASAN
Universitas Setia Budi merupakan
universitas yang memiliki cukup banyak laboratorium, terutama laboratorium
kefarmasian yang tentunya menghasilkan banyak limbah. Limbah-limbah yang
dihasilkan umumnya berbentuk cairan, dapat berupa sisa reagen kimia, sisa larutan,
suspensi, emulsi obat, sisa ekstrak, dan lain sebagainya. Tentunya
limbah-limbah ini akan menimbulkan pencemaran lingkungan jika tidak diolah
terlebih dahulu sebelum akhirnya dibuang.
Untuk mengolah limbah-limbah
laboratorium tersebut, Universitas Setia Budi menggunakan alat yang disebut
IPAL. Alat ini dapat mengolah limbah cairan dari laboratorium menjadi air
jernih, yang akhirnya aman untuk dibuang ke lingkungan. Air jernih yang
dihasilkan, untuk sementara waktu belum diketahui apakah air tersebut dapat
digunakan untuk aktivitas sehari-hari atau tidak. Hal ini dikarenakan oleh belum
dilakukannya penelitian lebih lanjut terhadap air tersebut.
IPAL terdiri dari beberapa bagian yaitu
bak penampung 1, bak penampung 2, statix mixer, bak antifoam, bak chlorin, bak
PAC, floculan tank, setling tank, transfer tank, pompa, dan tabung filter /
back wash. Floculan tank, setling tank, transfer tank, diletakan dalam satu
tank besar yang terbuat dari besi tebal. Pada bak antifoam, bak chlorin, dan
bak PAC, memiliki satu buah mixer pada masing-masing bak, bertujuan untuk
menjamin homogenitas zat antifoam, chlorin dan PAC sebelum digunakan. Tank
besar berisi floculan tank, setling tank dan transfer tank dibersihkan setiap
satu bulan sekali, sedangkan tabung filter dibersihkan satu minggu sekali.
Pasir dari endapan pada kedua alat tersebut dapat dibuang kelingkungan.
Pengisian zat kimia PAC, antifoam dan chlorin dilakukan 3 hari sekali.
Limbah dari semua laboratorium akan
masuk ke bak penampung 1. Pada bak penampung 1 diitambahkan zat antifoam dengan
maksud untuk mengurangi busa yang terjadi. Berbagai macam limbah yang dibuang
melalui westafle laboratorium tercampur di bak penampung 1, sehingga yang ada
di bak penampung 1 bukan hanya limbah cair melainkan terdapat juga kapas, korek
api, dan benda lain. Oleh karena itu, setelah masuk kedalam bak penampung 1,
zat-zat tersebut mengalami penyaringan kemudian di alirkan ke bak penampung 2,
sehingga pada bak penampung 2 hanya terdapat limbah cair saja.
Limbah cair yang terdapat pada bak
penampung 2 kemudian dialirkan ke bagian statix mixer. Pada bagian ini, limbah
cair mengalami pencampuran dengan PAC dan chlorin yang berfungsi untuk
mematikan bakteri-bakteri serta menetralisir zat kimia yang terkandung didalam
cairan limbah tersebut. Selain terjadi proses pencampuran dengan PAC dan
chlorin juga terjadi proses pengendapan. Dari statix mixer, cairan tersebut
masuk kebagian floculan tank dan terus dialirkan menuju ke setling tank. Di
setling tank ini terjadi pengendapan kembali, dan terjadi proses penyaringan,
sehingga pada setling tank ini sebenarnya sudah dapat ditemukan air limbah yang
bersih. Air limbah yang bersih tersebut dialirkan ke bagian transfer tank, jika
air limbah sudah penuh pada transfer tank, maka dengan otomatis, pompa akan
hidup dan mengalirkan air limbah tersebut ke tabung filter. Tabung filter
merupakan instrumen terakhir dari alat IPAL ini. Didalam tabung filter terjadi
lagi proses pengendapan dan penyaringan, sehingga dihasilkan air yang bersih
yang siap dibuang ke lingkungan.
BAB IV
PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
v Metode
pengolahan yang digunakan di Universitas Setia Budi adalah proses solidifikasi
dan stabilisasi yang berdasarkan mekanisme praecipitation.
v Alat yang
digunakan dalam pengolahan limabah di universitas setia budi adalah IPAL.
v Limbah
farmasi harus diolah terlebih dahulu agar tidak berdampak negatif terhadap
makhluk hidup.
DAFTAR
PUSTAKA
Pruss A, dkk, 2002, Pengolahan
Limbah Layanan Kesehatan, Buku Kedokteran EGC, Jakarta
Salmiyatun, 2003, Panduan
Pembuangan Limbah Perbekalan Farmasi, penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta
ritariata.blogspot.com/2010/.../instalasi-pengolahan-limbah-industri.h.

|





















|
|
|
![]() |
![]() |
![]() |
|||
LAMPIRAN
Terimakasih atas informasinya.
BalasHapusjangan lupa kunjungi https://ppns.ac.id
Tolong isi kuisionernya, semakin banyak yang ngisi semakin banyak juga balasannya. Terimakasih sudah membantu 🙏🏽
https://bit.ly/38P1KV