LAPORAN
RESMI
PRAKTIKUM
KROMATOGRAFI
“KROMATOGRAFI
LAPIS TIPIS SECARA DENSITOMETER (TLC SCANNER) III”

Disusun
oleh :
Dinda
Nur M (17113117A)
Lenny
Agustinasari (17113129A)
Vini
Karus S (17113246A)
Kelompok
: 2
Surakarta,
29 September 2012
FAKULTAS
FARMASI
UNIVERSITAS
SETIA BUDI
SURAKARTA
2012
I.
JUDUL PRAKTIKUM
Kromatografi Lapis
Tipis Secara Densitometer (TLC scanner) III
II.
TUJUAN PRAKTIKUM
Untuk memperoleh
panjang gelombang ( λ ) optimum dari seluruh noda / bercak pada lempeng KLT
yang akan dianalisis
III.
DASAR TEORI
IV.
ALAT DAN BAHAN
ALAT : TLC Scanner CS – 930 IPC Shimadzu
BAHAN
: Lempeng KLT yang telah dielusi dan berisi standar dan campuran sampel
V.
CARA KERJA
·
Menghubungkan alat TLC Scanner CS – 930 IPC kemudian
ON – kan
·
Meletakkan lempeng KLT yang akan diAnalisa pada
lempeng yang telah di letakkan
·
Menentukan letak sumbu x, dengan mengatur tombol
penggeser, catat angka yang terlihat
·
Menentukan letak sumbu y1 dan y2,
dengan mengatur tombol penggeser, catat angka yang terlihat
·
Klik icon lambda,
inputkan nilai lambda (400, 450, 500, 550. 600)
·
Klik icon scanner,
klik parameter, klik change, klik autolane
·
Inputkan nilai x, y1 dan y2, klok
ok
·
Klik star, inputkan nama analis, sample,
komentar, klik ok, tunggu prosses scanning
selesai
·
Pada icon save
block klik file, klik save all
·
Pada icon make
a new block, inputkan nama analis klik ok
·
Untuk mengeprint, klik print, klik plot out
·
Klik preview,
akan muncul grafik data parameter, klik enter,
cetak hasil dengan klik ok
·
Untuk memperoleh data kromatografi yang baik, lakukan
integrasi secara manual
·
Mengulangi percobaan dengan cara merubah panjang
gelombang dan atau merubah letak analisis pada noda
VI.
DATA
NOMOR
|
PANJANG
GELOMBANG (λ)
|
WARNA
|
JARAK
TEMPUH
|
AREA
|
1
|
400
|
Merah
|
24.00
|
54.702
|
Kuning
|
30.26
|
700.933
|
||
Merah
muda
|
34.76
|
281.394
|
||
Biru
|
44.53
|
107.407
|
||
Coklat
|
51.40
|
207.740
|
||
2
|
450
|
Merah
|
23.90
|
51.057
|
Kuning
|
30.26
|
515.878
|
||
Merah
muda
|
34.85
|
405.429
|
||
Biru
|
45.03
|
54.223
|
||
Coklat
|
51.41
|
411.826
|
||
3
|
500
|
Merah
|
23.94
|
124.655
|
Kuning
|
-
|
-
|
||
Merah
muda
|
34.93
|
591.341
|
||
Biru
|
-
|
-
|
||
Coklat
|
51.42
|
370.576
|
||
4
|
550
|
Merah
|
23.94
|
135.328
|
Kuning
|
-
|
-
|
||
Merah
muda
|
34.94
|
490.946
|
||
Biru
|
46.47
|
82.930
|
||
Coklat
|
51.41
|
220.476
|
||
4
|
600
|
Merah
|
-
|
-
|
Kuning
|
-
|
-
|
||
Merah
muda
|
34.79
|
62.383
|
||
Biru
|
45.69
|
190.161
|
||
Coklat
|
-
|
-
|
VII.
PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini adalah percobaan kromatografi lapis tipis
secara densitometer. Dalam praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat mengerti
cara mencari panjang gelombang ( λ ) optimum dari beberapa noda yang ada
di lempeng KLT yang akan dianalisis.
Panjang gelombang ( λ )
optimum tentunya berbeda dengan panjang gelombang ( λ ) maksimum. Jika panjang
gelombang ( λ ) maksimum dicari dengan melakukan scanning pada 1 bercak/noda
saja, lain halnya dengan panjang gelombang ( λ ) optimum. Panjang gelombang ( λ
) optimum dapat diketahui dengan melakukan scanning pada beberapa bercak/noda
yang dianalisa, dimana dalam praktikum ini ada 5 bercak/noda yang berbeda
intensitas warnanya yaitu merah, kuning, merah muda, biru, dan coklat yang akan
dianalisa jarak tempuh dan areanya dengan densitometer. Dengan kata lain,
panjang gelombang ( λ ) optimum adalah panjang gelombang ( λ ) yang dapat
menampilkan/membaca 5 pick sekaligus.
Tahap
pertama yaitu meletakan lempeng KLT pada alat scanner, lalu cari posisi x, y1,
dan y2 dengan megatur tombol penggeser sehingga dapat dipastikan
sinar hijau pada scanner dapat melewati semua bercak/noda dalam satu garis
lurus. Setelah diperoleh data x, y1, dan y2 lakukan scanner
dengan 5 macam panjang gelombang ( λ ) yaitu 400, 450. 500, 550,
600.
Dari
data hasil praktikum dapat dilihat bahwa setiap panjang gelombang ( λ ) yang berbeda akan menghasilkan pembacaan
jarak tempuh dan area yang berbeda pula. Pada proses scanning dengan panjang
gelombang ( λ ) 400, kelima pick/warna dapat ditampilkan seluruhnya, begitu
pula pada proses scanning dengan panjang gelombang ( λ ) 450. Lain halnya
dengan proses scanning dengan panjang gelombang ( λ ) 500, 550, dan 600 yang
hanya bisa menampilkan beberapa pick/warna saja. Pada panjang gelombang ( λ )
500 hanya dapat ditampilkan jarak tempuh dan area dari bercak/noda warna merah,
merah muda, dan coklat, sedangkan pada panjang gelmbang ( λ ) 550 tidak dapat
menampilkan jarak tempuh dan area dari bercak/noda warna kuning. Panjang
gelombang ( λ ) yang paling sedikit menampilkan informasi mengenai jarak tempuh
dan area dari bercak/noda pada lempeng KLT adalah panjang gelombang ( λ ) 600,
yaitu hanya bisa menampilkan pick/warna merah muda dan biru saja.
Kembali
ke pengertian dari panjang gelombang ( λ ) optimum yaitu panjang gelombang ( λ
) yang dapat menampilkan 5 pick/warna sekaligus. Jika kita melihat pada tabel
data hasil praktikum, dapat diketahui bahwa ada 2 panjang gelombang yang dapat
menampilkan 5 pick/warna sekaligus yaitu pada panjang gelombang ( λ ) 450 dan
400, maka kedua panjang gelombang ( λ ) tersebut dapat disebut dengan panjang
gelombang ( λ ) optimum. Namun perlu ditentukan juga panjang gelombang ( λ
) optimum yang lebih tepat, yaitu dengan
cara membandingkan total area pada panjang gelombang ( λ ) masing-masing. Total
area pada panjang gelombang ( λ ) 400 adalah 1376,225 dan pada panjang
gelombang ( λ ) 450 adalah 1466,846 [total area dapat dilihat di lampiran print
out data hasil scanning]. Panjang gelombang ( λ ) dengan total area yang lebih
banyak adalah panjang gelombang yang lebih maksimal dalam membaca area
bercak/noda pada lempeng KLT, dan dapat disimpulkan bahwa panjang gelombang ( λ
) optimumnya yaitu pada panjang gelombang ( λ ) 450.
VIII.
KESIMPULAN
·
Panjang gelombang ( λ ) optimum
diperoleh dengan melakukan scanning pada beberapa bercak/noda pada lempeng KLT
sekaligus
·
Panjang gelombang ( λ )
optimum adalah panjaang gelombang yang dapat menampilkan beberapa pick/warna
sekaligus
·
Panjang gelombang ( λ ) optimum pada praktikum kali
ini adalah panjang gelombang ( λ ) 450
IX.
DAFTAR PUSTAKA
R. Stock and C. B. F.
Rice. “Chromatographic methods” 2nd edition, 1967. Chapman and Hall Ltd., and Science
Paper backs.
R. J Bannec, The
Australian Science Teachers Journal. December
1972, Vol. 18 no 4 p 79-84
Hostettmann. M,
Hostettmann.K,Marston.A,cara kromatografi preparatif,1995.ITB Bandung
LAPORAN
RESMI
PRAKTIKUM
KROMATOGRAFI
“KROMATOGRAFI
LAPIS TIPIS SECARA DENSITOMETER (TLC SCANNER) III”

Disusun
oleh :
Dinda
Nur M (17113117A)
Lenny
Agustinasari (17113129A)
Vini
Karus S (17113246A)
Kelompok
: 2
Surakarta,
29 September 2012
FAKULTAS
FARMASI
UNIVERSITAS
SETIA BUDI
SURAKARTA
2012
I.
JUDUL PRAKTIKUM
Kromatografi Lapis
Tipis Secara Densitometer (TLC scanner) III
II.
TUJUAN PRAKTIKUM
Untuk memperoleh
panjang gelombang ( λ ) optimum dari seluruh noda / bercak pada lempeng KLT
yang akan dianalisis
III.
DASAR TEORI
IV.
ALAT DAN BAHAN
ALAT : TLC Scanner CS – 930 IPC Shimadzu
BAHAN
: Lempeng KLT yang telah dielusi dan berisi standar dan campuran sampel
V.
CARA KERJA
·
Menghubungkan alat TLC Scanner CS – 930 IPC kemudian
ON – kan
·
Meletakkan lempeng KLT yang akan diAnalisa pada
lempeng yang telah di letakkan
·
Menentukan letak sumbu x, dengan mengatur tombol
penggeser, catat angka yang terlihat
·
Menentukan letak sumbu y1 dan y2,
dengan mengatur tombol penggeser, catat angka yang terlihat
·
Klik icon lambda,
inputkan nilai lambda (400, 450, 500, 550. 600)
·
Klik icon scanner,
klik parameter, klik change, klik autolane
·
Inputkan nilai x, y1 dan y2, klok
ok
·
Klik star, inputkan nama analis, sample,
komentar, klik ok, tunggu prosses scanning
selesai
·
Pada icon save
block klik file, klik save all
·
Pada icon make
a new block, inputkan nama analis klik ok
·
Untuk mengeprint, klik print, klik plot out
·
Klik preview,
akan muncul grafik data parameter, klik enter,
cetak hasil dengan klik ok
·
Untuk memperoleh data kromatografi yang baik, lakukan
integrasi secara manual
·
Mengulangi percobaan dengan cara merubah panjang
gelombang dan atau merubah letak analisis pada noda
VI.
DATA
NOMOR
|
PANJANG
GELOMBANG (λ)
|
WARNA
|
JARAK
TEMPUH
|
AREA
|
1
|
400
|
Merah
|
24.00
|
54.702
|
Kuning
|
30.26
|
700.933
|
||
Merah
muda
|
34.76
|
281.394
|
||
Biru
|
44.53
|
107.407
|
||
Coklat
|
51.40
|
207.740
|
||
2
|
450
|
Merah
|
23.90
|
51.057
|
Kuning
|
30.26
|
515.878
|
||
Merah
muda
|
34.85
|
405.429
|
||
Biru
|
45.03
|
54.223
|
||
Coklat
|
51.41
|
411.826
|
||
3
|
500
|
Merah
|
23.94
|
124.655
|
Kuning
|
-
|
-
|
||
Merah
muda
|
34.93
|
591.341
|
||
Biru
|
-
|
-
|
||
Coklat
|
51.42
|
370.576
|
||
4
|
550
|
Merah
|
23.94
|
135.328
|
Kuning
|
-
|
-
|
||
Merah
muda
|
34.94
|
490.946
|
||
Biru
|
46.47
|
82.930
|
||
Coklat
|
51.41
|
220.476
|
||
4
|
600
|
Merah
|
-
|
-
|
Kuning
|
-
|
-
|
||
Merah
muda
|
34.79
|
62.383
|
||
Biru
|
45.69
|
190.161
|
||
Coklat
|
-
|
-
|
VII.
PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini adalah percobaan kromatografi lapis tipis
secara densitometer. Dalam praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat mengerti
cara mencari panjang gelombang ( λ ) optimum dari beberapa noda yang ada
di lempeng KLT yang akan dianalisis.
Panjang gelombang ( λ )
optimum tentunya berbeda dengan panjang gelombang ( λ ) maksimum. Jika panjang
gelombang ( λ ) maksimum dicari dengan melakukan scanning pada 1 bercak/noda
saja, lain halnya dengan panjang gelombang ( λ ) optimum. Panjang gelombang ( λ
) optimum dapat diketahui dengan melakukan scanning pada beberapa bercak/noda
yang dianalisa, dimana dalam praktikum ini ada 5 bercak/noda yang berbeda
intensitas warnanya yaitu merah, kuning, merah muda, biru, dan coklat yang akan
dianalisa jarak tempuh dan areanya dengan densitometer. Dengan kata lain,
panjang gelombang ( λ ) optimum adalah panjang gelombang ( λ ) yang dapat
menampilkan/membaca 5 pick sekaligus.
Tahap
pertama yaitu meletakan lempeng KLT pada alat scanner, lalu cari posisi x, y1,
dan y2 dengan megatur tombol penggeser sehingga dapat dipastikan
sinar hijau pada scanner dapat melewati semua bercak/noda dalam satu garis
lurus. Setelah diperoleh data x, y1, dan y2 lakukan scanner
dengan 5 macam panjang gelombang ( λ ) yaitu 400, 450. 500, 550,
600.
Dari
data hasil praktikum dapat dilihat bahwa setiap panjang gelombang ( λ ) yang berbeda akan menghasilkan pembacaan
jarak tempuh dan area yang berbeda pula. Pada proses scanning dengan panjang
gelombang ( λ ) 400, kelima pick/warna dapat ditampilkan seluruhnya, begitu
pula pada proses scanning dengan panjang gelombang ( λ ) 450. Lain halnya
dengan proses scanning dengan panjang gelombang ( λ ) 500, 550, dan 600 yang
hanya bisa menampilkan beberapa pick/warna saja. Pada panjang gelombang ( λ )
500 hanya dapat ditampilkan jarak tempuh dan area dari bercak/noda warna merah,
merah muda, dan coklat, sedangkan pada panjang gelmbang ( λ ) 550 tidak dapat
menampilkan jarak tempuh dan area dari bercak/noda warna kuning. Panjang
gelombang ( λ ) yang paling sedikit menampilkan informasi mengenai jarak tempuh
dan area dari bercak/noda pada lempeng KLT adalah panjang gelombang ( λ ) 600,
yaitu hanya bisa menampilkan pick/warna merah muda dan biru saja.
Kembali
ke pengertian dari panjang gelombang ( λ ) optimum yaitu panjang gelombang ( λ
) yang dapat menampilkan 5 pick/warna sekaligus. Jika kita melihat pada tabel
data hasil praktikum, dapat diketahui bahwa ada 2 panjang gelombang yang dapat
menampilkan 5 pick/warna sekaligus yaitu pada panjang gelombang ( λ ) 450 dan
400, maka kedua panjang gelombang ( λ ) tersebut dapat disebut dengan panjang
gelombang ( λ ) optimum. Namun perlu ditentukan juga panjang gelombang ( λ
) optimum yang lebih tepat, yaitu dengan
cara membandingkan total area pada panjang gelombang ( λ ) masing-masing. Total
area pada panjang gelombang ( λ ) 400 adalah 1376,225 dan pada panjang
gelombang ( λ ) 450 adalah 1466,846 [total area dapat dilihat di lampiran print
out data hasil scanning]. Panjang gelombang ( λ ) dengan total area yang lebih
banyak adalah panjang gelombang yang lebih maksimal dalam membaca area
bercak/noda pada lempeng KLT, dan dapat disimpulkan bahwa panjang gelombang ( λ
) optimumnya yaitu pada panjang gelombang ( λ ) 450.
VIII.
KESIMPULAN
·
Panjang gelombang ( λ ) optimum
diperoleh dengan melakukan scanning pada beberapa bercak/noda pada lempeng KLT
sekaligus
·
Panjang gelombang ( λ )
optimum adalah panjaang gelombang yang dapat menampilkan beberapa pick/warna
sekaligus
·
Panjang gelombang ( λ ) optimum pada praktikum kali
ini adalah panjang gelombang ( λ ) 450
IX.
DAFTAR PUSTAKA
R. Stock and C. B. F.
Rice. “Chromatographic methods” 2nd edition, 1967. Chapman and Hall Ltd., and Science
Paper backs.
R. J Bannec, The
Australian Science Teachers Journal. December
1972, Vol. 18 no 4 p 79-84
Hostettmann. M,
Hostettmann.K,Marston.A,cara kromatografi preparatif,1995.ITB Bandung